Sabtu, 14 April 2012

Behavioral Organization


      Suatu organisasi yang mengelola sumber daya manusia dimaksud bukan sebagai tujuan, akan tetapi sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas dan produktivitas kerja organisasi. Struktur organisasi menggambarkan dua jenis kegiatan yaitu: kegiatan pokok dan kegiatan penunjang. bagaimana mengelola sumber daya manusia dalam organisasi sehingga sumber daya manusia yang terdapat dalam organisasi mampu memberikan kotribusinya yang maksimal. Berbagai langkah dan prosedur biasanya terdiri dari; Perencanaan ketenagaan, Rekruitmen, Seleksi, Masa percobaan, Prajabatan, Pengangkatan dan Penempatan, Pembinaan karier, pelatihan dan pendidikan. 

Fungsi Manajemen:

Perencanaan(Planning)
     Termasuk menentukan tujuan, menetapkan strategi dan mengembangkan rencana untuk mengkordinasikan kegiatan
Pengorganisasian(Organizing)
     Menentukan apa tugas-tugas yang harus dilakukan, siapa yang melakukannya, bagaimana tugas-tugas di kelompokkan dan laporkan kepada siapa dan dimana keputusan dibuat.
Memimpin(Leading)
     Termasuk memotivasi karyawan, mengarahkan orang lain, memilih saluran komunikasi yang paling efektif dalam memecahkan masalah
Pengendalian(Controling)
     Memantauan kegiatan untuk memastikan mereka sedang mencapai tujuan yang telah direncanakan dan mengoreksi setiap penyimpangan yang signifikan. 

Variabel independent organisasi: Individual, Group and organizatin system

The Indivual
- Foundation for individual behavior
- Values, Attitudes, and Job satisfaction
- Personality and emotions
- Perception and individual decision making
- Basic motivation Concepts
- Motivation: From Concepts to applications

The Group
- Foundations of group behavior
- Understanding work Team
- Communications
- Leadership and Trust
- Power and Politics
- Conflict and Negitiation

The Organization System
- Foundation of organization struktur
- Work Design and Technology
- Human Resources Policies and Practices
- Organization Culture

Manager: menyelesaikan sesuatu melalui orang lain, mereka membuat keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan kegiatan orang lain untuk mencapai tujuan. Hal ini membutuhkan Human skills, untuk bekerja dengan memahami dan memotivasi orang lain baik secara individu maupun dalam kelompok. Manajer menyelesaikan sesuatu melalui orang lain mereka harus memiliki Human skills untuk berkomunikasi dan memotivasi serta mendelegasikan pekerjaan.

Conceptual skill, kemampuan mental untuk menganalisis dan mengdiagnosis situasi kompleks. manajer harus mempelajari tiga (3) faktor yakni: Individu, Kelompok dan Struktur Organisasi. Pimpinan dapat menerapkan pengetahuan yang didapat tentang perilaku individu, kelompok dan efek dari struktur organisasi dalam rangka untuk membuat organisasi bekerja lebih efektif. Kontribusi disiplin perilaku organisasi adalah ilmu perilaku yang digunakan yaitu sejumlah disiplin ilmu perilaku: Psikologi, Sosial, antropologi dan ilmu politik.


      Tujuan fungsional yang ingin dicapai adalah tersedianya sumber daya manusia yang tidak saja ahli, terampil dan mampu melaksanakan tugasnya dengan baik, akan tetapi juga memiliki berbagai kompetensi yang tercermin pada kesetiaan kepada organisasi, dedikasi pada tugas, kesediaan bekerja sama. Motif seseorang memasuki berbagai organisasi adalah pencapaian tujuan dan pemenuhan kebutuhan pribadinya. 
      John D.Miller, Management is the process of directing and facilitating the work of people organized in formal groups to achieves desired goal (Manajemen adalah proses pengarahan dan pemberian fasilitas kerja orang yang diorganisasikan dalam kelompok formal untuk mencapai tujuan yang dikehendaki). Manajemen adalah usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan demikian seorang manajer mengkoordinasikan sejumlah aktivitas orang lain, meliputi: perencanaan, pengorganisasian, pengaturan staf, pengarahan dan pengendalian. 
      Seorang manajer atau pemimpin hendaknya mampu menjalankan fungsi-fungsi manajemen sebagaimana mestinya agar mencapai tujuan secara berdaya guna dan berhasil guna, artinya seorang manajer hendaknya dapat menjalankan fungsi perencanaan (planning), mampu mengorganisasikan (organizing), mampu menyusun dan mengatur staf (staffing), seharusnya memberi pengarahan (directing) kemana arah tujuan organisasinya atau pekerjaannya, pintar melakukan hubungan koordinasi (coordinating) dengan segala pihak yang terkait dengan pekerjaan dan tujuan, dan melaksanakan pengamatan dan penilaian (evaluation), pengendalian dan pengawasan (controlling) supaya pelaksanaan pekerjaan tetap sesuai rencana, menghindari penyimpangan-penyimpangan.
      Nah...sekarang...bapak ibu silahkan, menginstrospeksi berdasarkan penilaian staf bapak – ibu dari fungsi manajemen, posisi dimana yang bapak ibu merasa ada kesenjangan. Pernahkah..., kita bersama staf kita duduk bersama santai-santai sambil membuat perencanaan bersama untuk bagian yang kita pimpin, Bagaimana kalau tidak ada perencanaan, tiba-tiba hanya ada aktivitas kerja/ kegiatan-kegiatan sana-sini terus kita mau mengevaluasi atau mengukur tingkat ketercapaian kita di posisi mana...??? Caranya bagaimana...?
      Unsur manajemen mana yang lebih banyak kita gunakan, Men (tenaga yang dimanfaatkan), Money (anggaran yang dibutuhkan), Materials (materi yang diperlukan), Machines (mesin atau alat yang dipergunakan dalam berproduksi), Metode (Cara yang digunakan dalam bekerja), Marketing (pasar dan pemasaran hasil produk mana yang dihasilkan). Program kita tidak bisa jalan kalau enam unsur ini tidak stabil karena hubungan fungsi dan unsur manajemen kabuuuuurrrrr! Apa yang terjadi...????
      Berdasarkan temuan tersebut, maka komitmen organisasi pegawai perlu ditingkatkan dengan cara mengembangkan budaya organisasi dan kecerdasan emosional. Budaya organisasi dapat dikembangkan dengan meningkatkan kepedulian pimpinan untuk memberikan apresiasi positif kepada pegawai yang berprestasi dan menyediakan forum khusus sebagai media untuk menyelesaikan konflik yang terjadi di dalam organisasi. Selain itu, perlu dikembangkan suatu kebersamaan di antara pegawai yang didasarkan atas kepentingan bersama dan perasaan kebersamaan melalui keteladanan pimpinan, pembentukan teamwork, melakukan mindsetting, dan kegiatan outbond. Untuk pengembangan kecerdasan emosional dapat dilakukan.
     Persaingan sehat harus diciptakan dan dibina agar organisasi kreativitas, introspeksi diri, pengembangan diri, moral kerja, dan produktivitas kerja karyawan meningkat sehingga tujuan organisaso, karyawan dan masyarakat tercapai. Konflik harus dicegah dan diselesaikan sedini mungkin, supaya tetap terwujud kerjasama yang baik, terhindar dari ketegangan dan perpecahan diantara sesama karyawan. Persaingan yang kurang sehat akan menimbulkan konflik, sedangkan yang tidak dapat diselesaikan akan mengakibatkan perpecahan sehingga tujuan organisasi, karyawan dan masyarakat tetap tercapai.
     Karyawan adalah makhluk sosial yang menjadi kekayaan utama bagi setiap institusi. Mereka menjadi perencana, pelaksana, dan pengendali yang selalu berperan aktif dalam mewujudkan tujuan institusi. Karyawan menjadi pelaku yang menunjang tercapainya tujuan, mempunyai pikiran, perasaan, dan keinginan yang dapat mempengaruhi sikap-sikapnya terhadap pekerjaan. Sikap ini akan menentukan prestasi kerja, dedikasi, dan kecintaan terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Sikap-sikap positif harus dibina, sedangka sikap-sikap negatif hendaknya di hindarkan sedini mungkin. Sikap-sikap karyawan yang dikenal kepuasan kerja, stress, dan frustrasi yang ditimbulkan oleh pekerjaan, peralatan, lingkungan, kebutuhan dan sebagainya.
     Stress karyawan timbul akibat kepuasan kerja tidak terwujud dari pekerjaannya. Stress karyawan perlu sedini mungkin diataso oleh pimpinan agar hal-hal yang merugikan institusi dapat diatasi. Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Orang-orang yang mengalami stres menjadi nervous dan merasakan kekuatiran kronis. Mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau memperlihatkan sikap yang tidak kooperatif.
Faktor-faktor penyebab stress karyawan antara lain:
1) Beban kerja yang sulit dan berlebihan
2) Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar
3) Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai
4) Konflik antara pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja
5) Balas jasa yang terlalu rendah
6) masalah-masalah keluarga seperti anak, isteri, suami, mertua,dll

Productivity:
     A performance measure that includes effectiveness and efficiency
Effectiveness
     Achievement of Goal
Efficiency
     The ratio of effective output to the input required to achieve it



Tidak ada komentar:

Posting Komentar